Bahkan

--

Photo by Pierre Bamin on Unsplash

Bahkan aku sudah merindukanmu, ketika kau mengatakan bahwa kita tidak boleh saling merindu — bahwa kita bukan apa-apa selain teman, bahwa kita hanya berbagi minuman ketika duduk bersama, atau fakta bahwa kita bahkan tidak memiliki kesamaan apa pun; kau berkata bahwa itulah alasan utamanya, seolah-olah Tuhan mengatur siapapun yang berbeda tak bisa bersama (aku bisa merindukan Nabi meskipun aku pendosa, dan itu bukan hal yang sulit) — atau kalau kau hendak benar-benar mengatur dunia penuh kepolosan ini dengan keinginanmu saja, kau bisa mengusirku hingga ke ujung dunia; namun mengatakan itu tak akan membuatku pergi — kau cukup mengaratakan bahwa kita tidak boleh saling merindu, dan aku bukan siapa-siapa bagimu. Aku sudah, dan masih merindukanmu.

--

--